Allah SWT memang maha pengatur, pengatur diluar nalar manusia. Itu yang aku rasakan saat 10 keluarga ku ( kakak dan adik ku sekeluarga positif covid 19 ) Alhasil, ibu yang memang tinggal dekat dengan mereka harus diungsikan karena tidak ada yang bisa mengkontrol ibu yang tinggal sendirian setelah papa meninggal.
Ahirnya, ibu tinggal di rumah ku, rumah yang mungkin dianggap paling "kampungan" karna terletak di arah citayem namun tepatnya di Cipayung Depok. Ruamh yang ibu katakan tidak pernah terpikirkan akan menginap hampir sebulan. Rumah yang aku tidak pernah terlintas sedikitpun ibu akan stay lebih dari 1 hari.
Namun Allah berkehendak lain, Allah mengatur "jatah" ku mengurus ibu hampir sebulan disaat saudara - saudara ku yang tinggalnya dekat dengan rumah ibu, terpapar covid. Hikmah yang tidak pernah terlintas sedikitpun dipikiran ku.
Iya, ibu tinggal di rumah kami yang sederhana, di daerah Cipayung Depok hampir satu bulan, mulai dari 7 Maret hingga 30 Maret 2021. Alhamdulillah.. Allah takdirkan kesempatan ini, sungguh berkah yang tidak pernah terlintas, sungguh kesempatan yang sangat berharga dan sungguh moment terindah bersama ibu di usianya yang ke 68.
Meskipun aku tidak bisa menemaninya 24 jam karna aku harus bekerja namun aku berusaha "menservice" ibu dengan sepenuh hati.
Pagi sebelum aku berangkat kerja, aku masak untuk ibu, mulai dari kudapannya berupa pisang kukus atau singkong rebus, lauk, sambal dan tidak lupa timun tomat untuk ibu jus di siang harinya. Sore ketika aku pulang pun, aku berusaha membawa oleh - oleh cemilan untuk ibu seperti tahu susu atau dimsum.
Seberapa rempongnya aku di pagi hari karna harus mengurus rumah sendiri, masak, nyuci, beres - beres, nemani anak belajar juga bekerja namun aku berusaha memberikan yang terbaik untuk ibu, karna aku yakin, jarang ada kesempatan ibu stay di rumahku dalam waktu lama.
Terkadang aku mengajak ibu keluar rumah misalkan ikut ke tempat aku bekerja, membeli makanan di luar atau sekedar muter - muter agar ibu tidak bosan di rumah saja.
Namun, hal yang paling aku syukuri adalah, ibu melihat sendiri bagaimana keseharian kami ( aku, suami dan anak ) di rumah, melihat seperti apa hubungan kami, melihat sendiri seperti apa aku bekerja dan seperti apa anak ku, Ay Ay.
Setelah ada kejadian yang sangat menorehkan sakit di hati ku mengenai anak ku tapi Allah sungguh memberikan jalan keluar yang sangat indah. Tanpa aku harus cerita bagaimana keseharian dan sifat anak ku, ibu bisa melihat sendiri bagaiaman sikap, keseharian dan prilaku Ay Ay, tanpa aku harus menceritakannya. Alhamdulillah... Allah sungguh maha pengatur.
Hampir satu bulan kami "bonding" termasuk Ay Ay dan Ibu, neneknya. Terkadang ibu tertawa dengar celotehan Ay Ay atau Ay Ay yang suka usil menggoda ibu. Aku sangat bersyukur melihat hubungan itu. Terima kasih sekali lagi ya Allah...
Ibu pun dapat melihat sendiri bagaimana Ay Ay, anak berusia 7th itu sangat perhatian sama ibu dan ibu pun sesekali menyuapi Ay Ay makan ketika aku harus pergi bekerja. Masha Allah...
Dan siang tadi, ibu minta pulang ke rumahnya karena kangen dengan rumah, hampir 1 bulan ditinggalkan. Aku harus mengikhlaskan ibu balik ke rumahnya. Aku dan Ay Ay mengantar ibu pulang tadi, beres - beres sebentar di rumah ibu lalu sore pamit pulang.
Malam ini, rasanya ada yang tercekat di leher ini, aku kangen ibu...😢 satu bulan rasanya sangat cepat sekali dan rasanya aku belum bisa memberikan yang terbaik untuk ibu. Ya Allah... aku masih ingin membahagiakan ibu, berilah ibu kesehatan dan kebahagiaan. Bukakan lah pintu - pintu rezeki ku ya Allah, aku ingin mengabulkan beberapa keinginan ibu, seperti membeli sepatu kets, membeli tanaman dan mengajak ibu makan di luar.
Dan tadi, ketika kami ( aku, Ibu dan Ay Ay ) masuk ke rumah ibu setelah hampir 1 bulan ditinggal, aku seperti melihat papa tersenyum. Papa tersenyum karena ibu pulang ke rumahnya.
Ibu, sehat selalu ya bu...
Titi masih ingin membahagiakan ibu...
Cipayung, Depok
Selasa, 30 Maret 2021
No comments:
Post a Comment